Tiga pilar utama untuk pengembangan dan pemberdayaan IKM yaitu perumusan kebijakan, pengatan kapasitas kelembagaan serta pemberian fasilitas. Perumusan kebijakan meliputi sumber daya industri daerah, penguatan dan pendalaman industri nasional. Penguatan kapasitas berupa peningkatan kemampuan sentra, unit pelayanan teknis. Dalam hal ini pemerintah dituntut mendorong IKM di seluruh Indonesia dapat mengambil peran dalam penguatan industri nasional. Pengembangan dan pemberdayaan IKM, sekaligus juga sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui kesempatan perluasan lapangan kerja di tengah-tengah masyarakat, di samping itu juga menghasilkan barang dan jasa industri yang berkualitas ekspor.
Sejalan dengan Visi kabupaten Lima Puluh Kota, “Mewujudkan Lima Puluh Kota yang Madani, Beradat dan Berbudaya dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, melalui misi kedua yaitu adalah Mendorong Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Lintas Sektoral yang memiliki Keunggulan Ditingkat Lokal dan Regional, maka Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Lima Puluh bekerja sama Kementerian Perindustrian melalui Balai Industri Diklat Padang menyelenggaran Diklat 3 In 1 Batik Tulis Angkatan VII bagi pengrajin batik tulis yang secara resmi dibuka oleh Bupati Lima Puluh Kota diwakili oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja pada hari Jum’ad, tanggal 25 Februari 2022 bertempat di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sarilamak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 64/M-IND/PER 7/2016, bahwa strategi pengembangan IKM berupa : Memanfaatkan tekhnologi, inovasi dan kretatifitas sehingga IKM mampu menghasilkan produk dengan biaya relatif rendah namun memiliki kualitas yang memadai, melakukan penyerapan tenaga kerja sehingga IKM memiliki potensi padat karya yang cukup besar, maka dari itu kegiatan produksi dalam industri ini dapat menjadi sarana penyerapan tenaga kerja dalam waktu yang relatif singkat dan membuka lapangan kerja dalam bidang yang lebih luas serta memanfaatkan potensi bahan baku dalam negeri sehingga dengan memanfaatkan beragam bahan baku yang potensial, IKM dapat berperan signifikan dalam memberikan nilai tambah ketika memanfaatkan bahan-bahan tersebut.
Bupati Lima Puluh Kota Safarudin Dt. Bandaro Rajo, saat pembukaan yang juga dihadiri oleh Kepala Balai Diklat Industri Padang, Surya Agusman, SE, MM dan Widya Iswara BDI Padang melalui pidato tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Perinaker, Fery Chofa, SH, LLM mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Perindustrian melalui Balai Diklat Industri Padang sebagai penyelenggara kegiatan yang telah memberikan andil dalam mengembangkan sumber daya manusia khususnya pengembangan batik tulis di Kabupaten Lima Lima Puluh Kota.
Menurut Bupati Lima Puluh Kota bahwa kegiatan ini sejalan dengan penggalian dan pengembangan potensi industri kecil dan menengah (ikm) yang terus dilakukan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja beserta dinas-dinas terkait yang pada hakikatnya bertujuan untuk kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan terus meningkat. Untuk mewujudkannya disusunlah program-program dengan salah satu target utamanya adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan kemandirian berusaha bagi industri kecil menengah. Upaya yang dilakukan adalah dengan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan potensi masing-masing daerah melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
Selanjutnya Bupati juga menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Lima Puluh Kota melalui Dinas terkait dalam hal ini Dinas Perinaker, bahwa dalam rangka lebih memaksimalkan berkembangnya kewirausahaan masyarakat khususnya IKM, telah dilaksanakan berbagai macam pelatihan serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak-pihak terkait, seperti Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Sumatera Barat, Balai Diklat Industri (BDI), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, Balai Pengembangan Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat, serta dengan berbagaipihak lainnnya.
Kepala BDI Padang, Surya Agusman, SE, MM, yang diwakili oleh Sri Mulyati menyampaikan bahwa Lembaga yang dipimpinnya merupakan salah satu dari 7 (tujuh) Balai Diklat Industri (BDI) dibawah Kementerian Perindustrian dengan spesialisasi diklat bagi SDM industri produk bordir, fesyen,, makanan dan minuman dan fitofarmaka. Balai Diklat Industri lainnya terdapat di Medan, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makasar dengan spesialisasi diklat bagi SDM masing-masing. Sementara Diklat 3 in 1 berarti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan mencakup Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan, bahwa bagi peserta diberikan materi yang diringi dengan praktek. Selesai diklat berhak kepada peserta dilakukannUJi Kompetensi oleh Assesor yang berkompeten dariLSP P-1 BDI Padang sebagai perpanjangantangan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Jakarta dengan LOGO sertifikatnya gambar Burung Garuda. Selanjutnya peserta yang dinyatakan Lulus, akan dilakukannPenempatan untuk bekerja di Industri yang sudah disepakati bersama.
Pembukaan Diklat 3 in 1 Batik Tulis ini, yang diikuti oleh 40 (empat puluh) orang pengrajin batik tulis yang berasal dari Kenegarian Sarilamak dan Solok Bio-Bio, juga dihadiri Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakan, Radimas. Penyelenggaran Diklat itu sendiri sesuai dengan program BDI Padang direncanakan berlangsung selama selama 20 (dua puluh) hari mulai tanggal 25 Februari sd 15 Maret 2022 dengan pemateri dan instruktur berupa tenaga profesional (Widyaiswara) yang kompeten dan berpengalaman.
Bupati Lima Puluh Kota selaku pucuk pemerintahan tertinggi di Lima Puluh Kota, pada akhir sambutannya menyampaikan agar pesan agar Wali Nagari untuk terus melakukan pembinaan dalam bentuk dukungan anggaran atau pembiayaan melalui kegiatan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat nagari. Kepada seluruh peserta Diklat diminta agar dapat mengikuti pelatihan ini secara serius dan sungguh-sungguh, mengikuti seluruh tahapan dan proses pelatihan, dan berharap setelah pelatihan ini Nagari Sarilamak dan Nagari Solok Bio-Bio menjadi salah satu sentra industri produksi batik yang menghasilkan produk berkualitas dan berdaya jual tinggi (LG)
Feedback