Lima Puluh Kota - Dalam rangka meningkatkan pemahaman para pelaku industri terhadap manajemen usaha, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Lima Puluh Kota menggelar Sosialisasi Manajemen Usaha Bagi Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Lima Puluh Kota pada Senin, (12/8/2024) bertempat di aula gedung Perpustakaan Umum Daerah, Sarilamak.
Sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Lima Puluh Kota, Ayu Mitra Fadri, juga tampak pula hadir pada saat itu Sekertaris Dinas, Nuzul Firman dan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Industri, Devi.
Dalam sambutannya, Kadis Ayu mengungkapkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) memiliki peran strategis dalam menggerakkan perekonomian daerah, tidak hanya itu IKM juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja, serta juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di Lima Puluh Kota.
"Jadi selaku pembina IKM, kita Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja perlu memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaku industri, salah satunya dengan mengadakan kegiatan sosialisasi manajemen usaha pada saat ini. Sehingga Visi-Misi Bupati, pada point ke dua yakni meningkatkan sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan dengan baik,"ujar Ayu.
Selanjutnya, dihadapan pelaku IKM tersebut, Kadis Ayu menyorot kendala yang banyak dialami oleh pelaku industri di Lima Puluh Kota saat ini ialah pemahaman pelaku industri terhadap manajemen pembukuan usaha. Dimana masih banyak para pelaku industri menggabungkan modal usaha dan untung yang didapatkannya. "Jadi dengan sosialisasi manajemen usaha ini kita berharap dapat merubah mindset para pelaku usaha untuk dapat memilah dan membedakan antara modal usaha, aset, omset dan uang dapur keluarga, sehingga industri yang dijalankan semakin tertata dan lebih berkembang,"sambungnya.
Kemudian tak lupa Ia juga menghimbau kepada pelaku industri untuk kompak dalam menjalankan usahanya, sesuai dengan 5 kunci sukses enterpreneur. "Ada 5 kunci sukses menjadi enterpreneur diantaranya: bisa memecahkan permasalahan yang ada, menciptakan inovasi, memiliki kreativitas, berkolaborasi dan memiliki integritas. Oleh sebab itu, kita harus merubah pola pikir untuk menggerakkan usaha dan saling bekerjasama serta menghilangkan rasa persaingan dengan pelaku-pelaku industri lainnya. Sehingga usaha yang dibangun akan lebih berkembang dan dapat lebih maju,"tutur Ayu.
Ia berharap kedepannya, IKM di Lima Puluh Kota kedepannya dapat tumbuh bersama dan seluruh usaha pelaku industri di Lima Puluh Kota naik kelas guna meningkatkan kesejahteraan dan memajukan ekonomi Kabupaten Lima Puluh Kota.
Sebelumnya, dalam laporannya Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Industri, Devi melaporkan kegiatan sosialisasi manajemen usaha tersebut di ikuti oleh 30 IKM yang bergerak di bidang industri makanan, fasion dan kerajinan yang tersebar di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Ia mengungkapkan tujuan kegiatan sosialisasi tersebut ialah untuk untuk memberikan pemahaman manejemen usaha kepada pelaku-pelaku industri di Lima Puluh Kota dan meningkatkan kapasitas pelaku industri dalam meningkatkan kualitas usahanya.
"Kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber dari provinsi yakni Selvir Yorida dari Balai Diklat Industri Padang, dan Zahratul Yasmina dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar,"tutupnya.(Ton)
Feedback